Pernahkah anda mendengar manusia paling jahat di dunia ini bertobat dari kejahatannya dan menjadi orang baik bahkan menjadi terkenal di dunia ini? Jawabannya pasti ada dan mungkin banyak. Tetapi kalau anda mendengar Iblis bertobat tentu saja aneh bin ajaib, dan ini tentu tidak mungkin terjadi.
Inilah catatan yang menghebohkan itu, bagaimana Iblis pernah bertobat.
Iblis tentu saja kenal Jibril sang pemimpin para malaikat. Iblis diberitahu Jibril bahwa hanya ada tiga syarat bertobat,
1. Istighfar (memohon ampun kepada Allah dengan sungguh-sungguh)
2. Menyesali semua dosa yang pernah diperbuatnya serta bertekad kuat untuk tidak lagi mengulanginya.
3. Laksanakan semua perintah Allah tanpa menawar
Diluar dugaan Iblis melakukan ketiga syarat tersebut dengan benar bahkan dalam waktu yang sungguh sangat cepat. Hal ini sangat masuk akal, mengingat Iblis termasuk salah satu Jinn yang sangat cerdas. Apalagi didukung dengan umur Iblis yang sangat panjang sejak sebelum Adam sampai sekarang (lebih dari 11 ribu tahun), tentu pengalaman dan pengetahuannya tak ada manusia dan jin yang mampu menyamainya.
Tetapi penonton harus tahu juga, ternyata usaha pertobatannya tidak banyak juga, hanya berhenti pada satu poin perintah Allah pada syarat ketiga.
Mari kita lihat percakapan selanjutnya.
Jibril: Memohon ampunan dan menyesali dosa telah kau lakukan, dan hampir seluruh perintah Allah yang engkau sangupi telah engkau lakukan, sekarang masih ada satu lagi perintah Allah yang harus engkau lakukan, apakah kau sanggup?
Iblis: Sanggup
Jibril: Baiklah. Allah memerintahkanmu untuk mendatangi kuburan Adam, bersujud pada Adam dan bersaksi bahwa Adam adalah makhluk yang dipilih oleh Allah untuk menjadi khalifah, pengurus, pengemban tanggung jawab di bumi.
(Iblis terdiam)
Jibril: Bagaimana? Apakah engkau sanggup? Sungguh tinggal satu hal ini saja yang belum pernah engkau lakukan sejak Adam diciptakan dahulu
Setelah beberapa kali Jibril bertanya akhirnya Iblis menjawab
Iblis: Aku diciptakan dari api sedangkan Adam diciptakan dari tanah. Aku lebih baik daripada Adam. Tapi kenapa aku yang harus sujud kepada Adam? Bukankah seharusnya Adam yang sujud kepadaku? Dulu Adam masih hidup, dan aku tak sudi bersujud padanya, apalagi sekarang dia sudah dimakan tanah. Tak kan pernah aku berubah pikiran dalam hal ini. Kehadiran Adam membuatku tersingkir dari kedudukan mulia bersama malaikat. Sakit hatiku masih tersisa. Dahulu, hari ini dan sampai kiamat, aku tetap tak kan sudi bersujud kepada Adam.
Jibril dan seluruh malaikat adalah makhluk mulia yang punya kedudukan yang sangat tinggi disisi Allah. Para malaikat yang teramat mulia semuanya tunduk pada perintah Allah termasuk ketika diseru untuk bersujud kepada Adam.
“Dan ingatlah ketika Kami serukan kepada para malaikat “Bersujudlah kalian semua kepada Adam” maka semuanya bersujud kecuali Iblis. Iblis enggan bersujud dan takabur (sombong). Dan (dengan demikian) Iblis termasuk orang yang ingkar (kafir)”